Maka tak bisa dipungkiri, setiap pendakian pertama akan selalu memiliki kesan "manis" tersendiri.
Ada masa, dimana pendakian menjadi candu, pada perjalanannya.
Maka kita berbondong-bondong: membeli perlengkapan naik gunung, menargetkan banyak gunung untuk didaki, kemudian mengajak teman, komunitas atau kenalan untuk merealisasikannya.
Ada pula masa, dimana pendakian hanya ingin dilakukan sendiri, berdua atau bertiga saja. Lebih banyak diam menatap diri. Karena pada hakikatnya, gunung semakin rusak saat semakin banyak kita daki.
Dan tiba pula masa dimana jeda panjang itu tiba.
(Sementara) gantung carrier dulu.
Puncak itu sejatinya bukan di ketinggian sana. Bukan 5 cm di depan pelupuk mata.
Tapi 'puncak' yang sesungguhnya ada di dalam isi kepala.
0 comments