Oktober sudah seperti fase peralihan dalam hidupku. Dan
fase itu tak ubahnya aku yang berada di sebuah titik balik minimun
sebuah grafik fungsi kuadrat. Atau juga sebuah 'landing area' dalam
grafik uji tarik kekuatan material. Menanti momen terbaik untuk menumpuk
senilai momentum, dan melontarkannya, hingga kembali mengudara.
Di awal bulan yang sama tahun lalu, aku merasa menjadi
pribadi terbarukan saat menjadi bagian dari Festival Gerakan Indonesia
Mengajar. Di awal bulan yg sama tahun ini, semangat itu masih terngiang
saat tergabung dalam Gerakan Kelas Inspirasi Magetan. Sama-sama menjadi
relawan. Bertemu orang-orang hebat di situ semakin meningkatkan senilai
momentum dalam perjalanan yang masih terseok-seok.
Seperti halnya kualitas iman yang menurun drastis di
hari-hari dalam masa catur wulan pada akhir tahun. Juga hari-hari yang
terasa begitu 'jengah'. Aku memaksakan diri juga Bapak dan Ibuku untuk
menyambut titah Tuhan lewat nabinya, Ibrahim alaihis salam. Memaksakan
diri dalam semurni-murni ketukan jiwa.
Perjalanan ke kota Banten bersama Alif, perjalanan bersama 3
temen kosan ke Pantai Tanjung Pakis, perjalanan bersama rekan-rekan
kerja ke Bogor adalah buah dari rasa 'jengah' menghadapi keseharian. Dan
sedetik di tempat-tempat baru itu adalah tumbukan momentum untuk dapat
menyimpulkan tawa lepas. Membebaskan.
Oktober adalah masa terakhir aku berstatus mahasiswa, tahun
lalu. Oktober adalah lompatan momentum saat aku berpindah fase menuju
dunia nyata, sebua dunia kerja. Dan bulan ini adalah masa terakhir
kontrakku di tempat ini. Belum ada kejelasan kelanjutannya memang. Hanya
bisa bersua dengan keluarga baruku, "Jika hari Senin nanti tak melihat
Fredy, jangan dicariin yaa." Kataku bernada penuh tawa.
Oktober adalah bulan dimana lagu "Mother" milik Seamo
paling indah diputar. Lagu yang menjadi theme song perjalananku bersama
Bapak dan Ibu ke Bandung dan Jakarta. Menemani wisudaku dan menjadi
saksi saat kami melunasi sejumput mimpi. Oktober adalah hari dimana
adikku satu-satunya dilahirkan. Hei kamu, makin mendewasa yaa. Nanti
kalau pulang sepeda-an bareng lagi.
Oktober tahun ini, aku menyambut mesra hujan pertama di
kota ini. Yang sudah kunanti berhari-hari. Oktober adalah hari-hari saat
aku mulai lebih banyak menulis lagi. Ayo fred...nulis lagi...
0 comments