12 Sept 2013, Poem Note
My Dearest...
Dear...
Iyaa...
Aku memang tak pandai bersua
Dan dikau pun tak jujur berujar
Hingga cerita kita tertuang 'nyata' dengan 'perang'
Pertengkaran kecil menuju kedewasaan
Namun tergores 'maya' dalam 'kenang mendalam'
Yang jika teringat, meletupkan senyum ketenangan
Dear...
Ingin kulalui kisah yang lebih dari cerita kita dulu
Lebih berlebih lama mengayuh sepeda denganmu
Erat menggenggam jemari menitih setapak berbatu
Bersama senyummu yang kian mendewasa
Dan matamu yang seakan memanja
Membulirkan buih-buih kasih dan sayang
Dari seorang kakak untuk 'dearest'nya
Dear...
Dedicated for my dearest...
(Fredy Setiawan, 12 Sept 2013)
My Dearest...
Dear...
Cerita kita memang tak semesra para insan mencinta
Tak pula semerdu sajak para penyair mendendang
Jauh pun dari pikuk gemerlapan lampu kota memanjakan
Iyaa...
Di dua bilik kecil sudut rumah kita
Yang lampunya temaran mulai jam 9 malam
Dikau teriakkan kata penutup petang
Dengan nada sopran beraturan
Dan mimik 'kemarah-merahan'
Terkenang hingga menjadi kerinduan
"Masss......jangan berisik!!! Matikan!!!"
Aku memang tak pandai bersua
Dan dikau pun tak jujur berujar
Hingga cerita kita tertuang 'nyata' dengan 'perang'
Pertengkaran kecil menuju kedewasaan
Namun tergores 'maya' dalam 'kenang mendalam'
Yang jika teringat, meletupkan senyum ketenangan
Dear...
Ingin kulalui kisah yang lebih dari cerita kita dulu
Lebih berlebih lama mengayuh sepeda denganmu
Erat menggenggam jemari menitih setapak berbatu
Bersama senyummu yang kian mendewasa
Dan matamu yang seakan memanja
Membulirkan buih-buih kasih dan sayang
Dari seorang kakak untuk 'dearest'nya
Dear...
Dedicated for my dearest...
(Fredy Setiawan, 12 Sept 2013)
0 comments