31 Mei 2013, Poem Note
Cerita dari Langit
Pagi ini langit selatan jakarta bergejolak
Punggungan pegunungan salak-halimun
Matahari turun perlahan, mendung pergi berselang
Pucuk-pucuknya pun mulai menjulang
(Fredy Setiawan,31 Mei 2013)
Cerita dari Langit
Pagi ini langit selatan jakarta bergejolak
Punggungan pegunungan salak-halimun
Hingga gede-pangrango dibentangkan tanpa pucuknya
Karna dimahkotai awan bergejolak
Karna dimahkotai awan bergejolak
Bergumul-gumul mencorak mega
Tak ada cirrus tipis
Tak ada cirrus tipis
Namun cumulus dan nimbus berarak membawa kabut penghujan
Terlukis abstrak di sepanjang mata terpandang
Tanpa pola, tanpa rasa
Terlukis abstrak di sepanjang mata terpandang
Tanpa pola, tanpa rasa
Menggeliat bebas, terurai lepas, terabstrak indah
Buai para penikmatnya
Dan kini...mulai datang hujan
Dan kini...mulai datang hujan
Basuh raga dengan berkah Tuhan...
Penguasa Alam
Penguasa Alam
Matahari turun perlahan, mendung pergi berselang
Pucuk-pucuknya pun mulai menjulang
Dengan badan yang sudah mengambang
Trinitas "puncak ghaib" begitu birunya di depan mata
Trinitas "puncak ghaib" begitu birunya di depan mata
Tegak lurus menjurus
Kemudian dibelokkan pada jam 11-nya.
Kemudian dibelokkan pada jam 11-nya.
Gepang yang tenang pun terpampang
Kala mata kupendar sepanjang putaran
Kala mata kupendar sepanjang putaran
Awan yang tadinya beriak kian tenang, membentuk candikala
Hingga senja jingga menganga
Hingga senja jingga menganga
Hangatkan bumi yang sejuk membasah
Syafaq-syafaq nya pun memerah...memecah...siang yang ditutup malam
Dan makhluk-makhluk-Nya pun kian merendahkan sujudnya
Syafaq-syafaq nya pun memerah...memecah...siang yang ditutup malam
Dan makhluk-makhluk-Nya pun kian merendahkan sujudnya
Di haribaan...
Syafaq merah menggeliat pada mega putih bersih
Syafaq merah menggeliat pada mega putih bersih
Membatik alam dengan kuas langit
Dan hati semakin terdiam
Melantunkan bait syair terindahDan hati semakin terdiam
(Fredy Setiawan,31 Mei 2013)
(biarkan jemari bersua, saat mataku mulai terpana)
0 comments